Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
Jl. Raya Kaligawe KM. 4 Semarang,
Telp. 024-6580019,
Website : www.rsisultanagung.co.id, E-mail : rs@rsisultanagung.co.id
Pola makan tidak sehat seperti makan terlalu banyak atau konsumsi gula berlebih seringkali sulit diubah. Alasan klasik adalah kesulitan menahan diri.
Ramadhan menjadi salah satu bagian dari solusi masalah dengan memberikan motivasi, kotrol diri dan kesempatan untuk melaksanakan kebiasaan yang lebih baik.
Saat seseorang berpuasa, maka dia belajar mengontrol nafsu terhadap makanan atau minuman yang disukai secara berlebihan. Selanjutnya, dapat melatih menghentikan melakukan sesuatu yang merusak kesehatan dan kehidupan.
Pakar Nutrisi Universitas West Virginia, Amerika Serikat, Profesor Dr. Mohammad Zafar A. Nomani mengatakan, berpuasa menjaga panas atau perasaan sebah pada perut dan asam pada mulut untuk sebagian masyarakat.
"Yang biasanya disebabkan kenaikan asam gastrik pada lambung," ujar Nomani seperti dilansir Islamonline.net, beberapa waktu lalu.
Mengistirahatkan pencernaan dari kue donat dan kopi serta makanan ringan, lalu memilih konsumsi makanan kaya protein, serat dan bergizi seperti roti gandum, sayuran,kacang-kacangan, dan buah akan mengurangi produksi asam gastrik dan produksi asam oleh empedu.
Bagi para perokok, ada keuntungan lain di bulan puasa yaitu dapat menahan diri seharian. Berdasarkan data dari Rumah Sakit Lehigh Valley dan Jaringan kesehatan, merokok satu bungkus dalam sehari selama setahun menambah dua gelas tar pada paru-paru perokok.
Tubuh sebenarnya dapat menghilangkan racun tar saat seseorang berhenti merokok termasuk di bulan Ramadhan. Diakhir bulan bebas rokok, indra perasa dan pembau akan kembali berfungsi seperti sedia kala. Anda tidak lagi bernafas pendek dan terjadi peningkatan energi.
Menurut studi yang dilakukan komunitas ilmu jiwa Amerika, kafein dan nikotin memanfaatkan kenaikan potensi marah selama puasa. Tapi, diakhir bualn Ramadhan, tingkat emosi perokok menurun ke level terendah dari sebelumnya selama bulan puasa dimulai.
Dengan meningkatkan perhatian terhadap pola makan selama bulan puasa, maka seseorang akan termotivasi untuk memakan lebih banyak buah dan meminum lebih banyak dari kebiasaan sehari-hari. Selain itu, bulan suci juga akan dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran atas keberadaan Allah SWT.
Menjelang hari akhir bulan puasa, teruskan mengatur pembatasan pola konsumsi dari makanan yang tidak sehat seperti makanan ringan, rokok, kafein, gula. Anda akan menyadari, bisa bertahan tanpa dan merasa lebih baik.
Sesekali anda harus menghilangkan racun pada tubuh dari kafein, gula dan nikotin. Niscaya sakit kepala menghilang dan merasa lebih berenergi dibandingkan saat mengonsumsi kopi setiap pagi.
visite our website : http://www.rsisultanagung.co.id/
Labels: Ramadhan, RSI Sultan Agung Semarang