Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
Jl. Raya Kaligawe KM. 4 Semarang,
Telp. 024-6580019,
Website : www.rsisultanagung.co.id, E-mail : rs@rsisultanagung.co.id
Penyakit alergi yang menyerang seseorang tidak bisa disembuhkan secara total. Penyakit itu hanya bisa dikendalikan dengan cara menjauhi hal-hal yang menyebabkan alergi seperti debu rumah, binatang piaraan, kecoa, karpet, dan lingkungan kerja yang tidak sehat.
Dokter H Dwi Antono Sp THT dari Bagian Ilmu Kesehatan THT FK Undip menyampaikan hal itu dalam seminar Pilek dan Eksim karena Alergi yang diselenggarakan Rumah Sakita Islam (RSI) Sultan Agung bersama PT Schering-Plough di Aula RSI Sultan Agung, Sabtu (26/7).
Kegiatan diikuti 200 peserta, menghadirkan tiga narasumber. Selain Dwi Antono, dua pembicara lain adalah dr Andriana Sp THT MSi Med dan dr Hj Pasid Harlisa Sp KK keduanya dari RSI Sultan Agung.
Menurutnya, alergi biasanya terjadi karena adanya interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Hal-hal yang mencetuskan gejala alergi antara lain tungau debu rumah, binatang piaraan, kecoa, karpet, dan lingkungan kerja yang tidak sehat. ”Pengaruh asap rokok juga sangat membahayakan penderita alergi, termasuk ibu hamil karena bisa menyebabkan bayi dalam kandungan menderita asma.”
Ditambahkan, pada seseorang yang menderita alergi, sistem kekebalan tubuhnya memandang alergen (zat yang menimbulkan alergi) sebagai benda asing. Obat pinisilin, susu, vaksinasi, antibiotik bahkan bisa menimbulkan reaksi alergi. ”Setelah reaksi alergi ini kemudian timbul gejala alergi yang bisa mengenai hidung, mata, kulit, dan usus,” tambah dia.
Rasa Mual
Dokter Andriana menambahkan, pada hidung, alergi bisa mengakibatkan pilek, bersin-bersin. Di mata bisa mengakibatkan mata merah dan berair. Sementara di usus bisa mengakibatkan rasa mual, buang air terus-menerus, dan muntah.
Sementara itu dr Pasid Harlisa Sp KK memberikan tips pencegahan dan menghindari alergen dengan selalu menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan. Seperti memindahkan sarang debu seperti pernak-pernik, buku, hiasan dinding.
Labels: Penyakit Alergi, RSI Sultan Agung Semarang