Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Digantinya program pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin yang sebelumnya disebut Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin (Askeskin) menjadi program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), berdampak bagi jumlah pasien dari keluarga miskin (gakin) yang berobat di RS Islam Sultan Agung.

Menurut Direktur Utama RS Islam Sultan Agung Prof.Dr.dr.H Rifki Muslim,SpB.SpU, dalam tiga bulan terakhir terhitung sejak bulan Mei, jumlah pasien gakin hanya berjumlah 309. "Jika dirata-rata tiap bulan sekitar 103 orang saja," kata Rifki yang didampingi Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan dr H Makmur Santosa MARS, Direktur Pendidikan dan Penunjang Medis dr Hj Nur Anna C Sa'dyah SpPD, serta Direktur Keuangan dan Umum H Heri Poerbantoro SE MM Akt.

Padahal sebelum diganti menjadi askeskin, rumah sakit tersebut selalu dipenuhi dengan pasien gakin yang hendak berobat. Bahkan pasien banyak yang terpaksa harus antri. "Banyak yang mengeluhkan prosedur jamkesmas lebih berbelit dari askeskin. Karena pasien luar kota harus memperoleh surat rujukan dari Puskesmas atau Dinas Kesehatan Kota setempat," ujarnya.

Meski begitu, lanjutnya, pihak RSI Sultan Agung tidak pernah mempersulit prosedur berobat. Hanya dengan menggunakan kartu askeskin saja, masyarakat bisa berobat gratis sesuai dengan peraturan. Jika tidak memiliki kartu, cukup dengan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari pemerintah setempat. Itupun masih ada kelonggaran 2x24 jam untuk mengajukan SKTM jika tidak membawa SKTM.

"Bila tidak punya SKTM juga, misal seperti gelandangan, maka direksi akan mengambil kebijakan sendiri dengan mempertimbangkan kondisi pasien miskin yang benar-benar membutuhkan," kata pria yang sudah tujuh tahun memimpin rumah sakit yang terletak di Jl Raya Kaligawe Km. 4 itu.

Istimewa

Prof.Dr.dr.H Rifki Muslim,SpB.SpU mengatakan, pasiennya banyak dari daerah pantura seperti Rembang, Kudus, Jepara, Demak, dan lain-lain. Untuk bulan Juli, jumlah pasien gakin yang menjalani rawat jalan 587 orang, rawat inap 98 orang. Yang menggunakan SKTM 218 orang, sisanya kartu. "Itu menunjukkan bahwa dengan SKTM saja kami masih melayani," imbuh dia.

Ditambahkan, pasien gakin pun juga diberi fasilitas istimewa. Tak ada pembedaan poliklinik untuk gakin dengan poliklinik umum. Sama-sama menggunakan air conditioner (AC) dan terdapat apotek di sebelahnya. "Jadi pasien gakin tidak perlu antre lama untuk berobat dan membeli obat karena harus campur dengan pasien umum," tuturnya.

Fasilitas lainnya adalah cuci darah gratis di unit hemodialisa dan pengobatan mata gratis di Semarang Eye Center. Ia juga mengklaim, jumlah tempat tidur untuk pasien gakin di kelas tiga yaitu 52 buah, adalah terbesar untuk rumah sakit swasta se-Jateng.

Rencananya awal 2009, RS Islam Sultan Agung akan mengembangkan trauma center yang akan menempati gedung baru empat lantai yang kini sedang digarap. "Trauma center sangat penting untuk mengatasi pasien korban kecelakaan yang acap terjadi di jalur pantura," kata Prof.Dr.dr.H Rifki Muslim,SpB.SpU.


visite our website : http://www.rsisultanagung.co.id/

0 Comments:

Post a Comment



Visitor Counter

counter
Sejak September 2007

Now Users Online

Visite Our Website : http://www.rsisultanagung.co.id/