Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
Jl. Raya Kaligawe KM. 4 Semarang,
Telp. 024-6580019,
Website : www.rsisultanagung.co.id, E-mail : rs@rsisultanagung.co.id
Pilihan hidup ada di tangan Anda. Apakah Anda memilih naik lift atau mendaki tangga, bermobil atau bersepeda, makan pecel atau hamburger. Yang jelas masih banyak dari kita yang tidak menyadari konsekuensi dari gaya hidup yang kita pilih. Begitu pula dengan Pak Sukur, ia baru berusia 40 tahun, yang meskipun ia tetap bersyukur karena berhasil selamat dari serangan jantung yang luas, toh tetap menyesal karena ia salah pilih. ”Saya memilih rokok, makan gulai kambing dan nonton sepak bola di televisi dibanding menerima ajakan untuk main bola dengan teman-teman kantor.” Nah, bagaimana dengan Anda? Jujur saja, sebagian dari kita memang cenderung memilih pola makan tidak sehat, ini berarti memperbanyak karbohidrat, lemak dan gula, dibanding sayur dan buah. Ditambah dengan rokok, kurang aktifitas dan olahraga. Kehidupan di rumah dan di tempat kerja pun tak lepas dari stres yang menumpuk. Entah kenapa, mungkin pilihan itu yang lebih mudah dinikmati. Padahal akibatnya jelas. Penyakit yang dulu tak pernah terpikirkan pun mulai datang. Hipertensi misalnya. Saat ini ia tidak lagi didominasi oleh usia tua, tapi usia muda pun rentan terhadap hipertensi. Padahal jika tidak ditangani dengan baik, hipertensi sebagai konsekuensi dari pilihan hidup yang “salah” bisa menyebabkan banyak gangguan organ tubuh. Termasuk gagal ginjal. Betapa repotnya naik haji dengan selang terpasang di tubuh, dan harus membawa bekal obat-obatan dan cairan yang beratnya hingga 2 kwintal selama proses naik haji. Begitu pula dengan pembunuh nomor satu di dunia saat ini, serangan jantung. Serangan jantung ternyata makin dini menyerang usia muda, bahkan saat seseorang tengah asyik meniti karir. Mungkin Anda pun beresiko mengalami serangan jantung. Tidak percaya? Coba sekarang Anda ukur lingkar pinggang Anda. Caranya sederhana. Ambil seutas tali atau pita, lantas lingkarkan di pinggang, kurang lebih pertengahan di antara tulang rusuk dan tonjolan tulang panggul. Usahakan agar tidak terlalu ketat, dan diukur saat menghembuskan napas. Berapa lingkar pinggang Anda? Sembilan puluh sentimeter adalah batas atas bagi pria, dan 80 cm bagi wanita. Anda lebih dari itu? Wah, sebaiknya Anda mulai waspada! Ukuran lingkar pinggang yang lebih dari normal menunjukkan kalau Anda sudah terlibat dengan suatu sindroma yang disebut sindroma metabolik. Ini pastilah bukan sesuatu yang menyenangkan. Mengapa? Sindroma Metabolik adalah suatu kumpulan faktor resiko untuk terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk stroke. Ia terdiri dari ukuran lingkar pinggang yang di atas normal, kadar trigliserida yang tinggi (≥150 mg/dL), kadar kolesterol HDL yang rendah(<40> 130/85, dan kadar glukosa darah puasa ≥ 110 mg/dL. Apabila terdapat tiga dari lima kriteria dia atas, maka Anda telah terkena Sindroma Metabolik. Ini berarti Anda memiliki resiko mendapat serangan jantung hampir 4 kali lipat dibanding seseorang tanpa Sindroma Metabolik. Meskipun kemajuan ilmu kedokteran jantung saat ini cukup pesat, penyakit akibat kekeliruan memilih gaya hidup ini tetap saja membebani. Setidaknya dari segi finansial. Bisa-bisa Anda harus menjalani pemasangan stent pembuluh darah koroner, atau bahkan operasi bypass jantung terbuka akibat serangan jantung. Dan ini tidak murah. Sebuah mobil minibus baru bisa jadi parkir di jantung Anda gara-gara serangan jantung. Tidak hanya pada manusia dewasa, bahkan saat ini Sindroma Metabolik juga telah menyerang anak-anak dan remaja. Lagi-lagi hal ini terjadi karena orang tua mereka salah memilih gaya hidup untuk anak-anaknya. Orang boleh bilang rakyat Indonesia miskin. Tapi nyatanya Anda pasti sering melihat anak-anak dengan perut gendut berjalan-jalan di mall sambil makan es krim. Karena itu sangatlah perlu bagi para orang tua untuk mewaspadai anak-anak mereka, apabila mereka termasuk anak-anak yang gemuk, terutama bila kegemukan tersebut lebih bertempat di perut. Mereka rentan mengalami serangan jantung di usia muda! Mendorong anak untuk memilih makan makanan yang lebih sehat daripada sekadar permen coklat adalah langkah penting bagi orang tua. Begitu juga dengan waktu menonton TV. Menyuruh anak-anak untuk bermain di luar bersama kawan-kawannya adalah pilihan yang lebih baik daripada membelikan play station. Bagaimana dengan diri Anda sendiri? Bagaimana agar sindroma metabolik menjauhi hidup? Karena hidup ini pilihan, Anda boleh kok memilih menurunkan berat badan. Juga bila Anda memilih lebih banyak bergerak daripada duduk di belakang meja. Tetaplah merasa bebas untuk mengatur pola makan, juga mengambil makanan sehat dengan banyak serat di meja makan. Oya, jangan lupa untuk berolah raga minimal 30 menit sehari. Daripada naik lift di kantor, Anda akan tampak lebih keren bila Anda naik tangga. Apalagi bila Anda lewat sambil tersenyum dan menyapa petugas kebersihan di kantor. Senyum adalah penghalau stres yang efektif, yang merupakan salah satu faktor resiko serangan jantung. Jika seseorang berkata, ”Rokok Mbak?” Anda punya hak untuk berkata, ”Maaf, saya memilih untuk tidak merokok.” Tapi sekali lagi, hidup ini pilihan. Itu semua terserah Anda. Pilih sehat atau sakit? visite our website : http://www.rsisultanagung.co.id/
Itu untuk anak-anak Anda.
Labels: Hidup Sehat, RSI Sultan Agung Semarang