Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Penyakit asam urat, pirai, atau kerap disebut “gout”, ialah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin sebagai bentuk turunan nukleoprotein. Timbunan kristal-kristal urat di sendi atau tendon inilah yang mengakibatkan peradangan. Pada umumnya, asam urat cenderung dialami oleh pihak pria. Hal ini dikarenakan hormon estrogen pada perempuan, yang tidak dimiliki oleh pria, membantu pembuangan asam urat melalui urine. jadi selama tubuh seorang perempuan masih menghasilkan hormon estrogen, pembuangan asam uratnya akan ikut terkontrol. namun ketika sudah memasuki masa menopouse dimana produksi hormon estrogen mulai menurun, perempuan mampu terkena asam urat.

Penyebab penyakit asam urat itu sendiri digolongkan kedalam dua hal yakni penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder. Pada gout primer, 99 persen penyebabnya masih belum diketahui. namun diduga hal ini berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan hormonal yang mengganggu metabolisme tubuh seseorang. sedangkan pada gout sekunder, disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengkonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi. peningkatan produksi asam urat itu sendiri dapat pula dikarenakan penyakit darah, konsumsi obat-obatan, alkohol, dan obesitas atau kegemukan.

Mengatur pola makan yang sehat dan banyak mengkonsumsi kedelai dapat membantu pencegahan serangan penyakit asam urat. olahraga teratur, minum air putih yang cukup, serta menghindari konsumsi minuman beralkohol merupakan alternativ pencegahan yang laen. memastikan penggunaan sepatu yang benar pun dapat membantu. upayakan ibu jari kakai agar dikenakan dengan mudah dapat mengurangi trauma yang mampu memicu serangan asam urat.

Penderita asam urat tinggi, memang harus hati-hati terhadap makanan. Diet yang dilakukan, harus memenuhi syarat sebagai berikut : 

1. Pembatasan purin
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari).

2. Kalori sesuai kebutuhan
 
Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkannn dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton bodies yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.

3. Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan
kadar asam urat dalam darah.

4. Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju dan telur.

5. Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.

6. Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.

7. Tanpa alkohol
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.

0 Comments:

Post a Comment



Visitor Counter

counter
Sejak September 2007

Now Users Online

Visite Our Website : http://www.rsisultanagung.co.id/