Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

DONOR DARAH memang terkesan ngeri. Lihat saja jarum suntiknya yang lebih besar dibanding jarum suntik yang umum digunakan. Apalagi, membayangkan darah kita mengalir lewat selang menuju kantong darah.

Tapi, anggapan-anggapan itu ternyata salah. Siapa bilang donor darah itu sakit. Bahkan dengan mendonorkan darah sebenarnya sudah membantu orang yang membutuhkan. Pada jumlah tertentu, pendonor pun akan mendapatkan penghargaan dari Presiden berupa pin emas. Asik bukan?

Menjadi seorang pendonor, ternyata juga tidak perlu syarat khusus

a. Syarat-syarat Teknis Menjadi Donor Darah :

§         umur 17 - 60 tahun
( Pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat ijin tertulis dari orangtua. Sampai usia tahun donor masih dapat menyumbangkan darahnya dengan jarak penyumbangan 3 bulan atas pertimbangan dokter )

§         Berat badan minimum 45 kg

§         Temperatur tubuh : 36,6 - 37,5o C (oral)

§         Tekanan darah baik ,yaitu:
Sistole = 110 - 160 mm Hg
Diastole = 70 - 100 mm Hg

§         Denyut nadi; Teratur 50 - 100 kali/ menit

§         Hemoglobin
Wanita minimal = 12 gr % 
Pria minimal = 12,5 gr %

§         Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 5 kali, dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.

b. Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan:

§         Pernah menderita hepatitis B

§         Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis

§         Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah transfusi

§         Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah tattoo/tindik telinga

§         Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi

§         Dalam jangka wktu 6 bulan sesudah operasi kecil

§         Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar

§         Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, cholera, tetanus dipteria atau profilaksis

§         Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, tetanus toxin.

§         Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic

§         Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang.

§         Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah transpalantasi kulit.

§         Sedang hamil dan dalam jangka waktu 6 bulan sesudah persalinan.

§         Sedang menyusui

§         Ketergantungan obat.

§         Alkoholisme akut dan kronik.

§         Sifilis

§         Menderita tuberkulosa secara klinis.

§         Menderita epilepsi dan sering kejang.

§         Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk.

§         Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya, defisiensi G6PD, thalasemia, polibetemiavera.

§         Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi untuk mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, pemakai jarum suntik tidak steril)

§         Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan pada saat donor darah.

 

Tahap selanjutnya, tinggal menuju ruang pendonoran, proses ini akan memakan waktu lima sampai sepuluh menit, tergantung kapasitas kantong yang dipakai antara 250 cc sampai 350 cc. Jika pendonoran sudah selesai biasanya pendonor akan diberikan susu dan makan untuk mengisi tenaga kembali serta sebuah kartu tanda bukti yang menerangkan sudah berapa kali mendonorkan darah dan dapat digunakan setiap kali mendonorkan darah.

Nah, lewat kartu ini nantinya yang akan mengantarkan kita mendapatkan pin emas jika sudah 75 kali mendonorkan darah. Pendonor akan diundang ke Istana Negara atau Kantor Departemen Sosial untuk mendapatkan pin emas beserta piagam yang diserahkan presiden saat ulang tahun PMI setiap tanggal 17 September.

Jadi, sudah tidak ada alasan lagi untuk merasa takut untuk mendonorkan darah. Selain kita dapat membantu orang banyak saat membutuhkan, pendonor juga bersiap-siap mendapat pengahargaan dari pemerintah. Tentunya agar kita semakin bersemangat untuk mendonorkan darahnya.


GOLONGAN DARAH

Apakah Golongan Darah itu?
Golongan darah ditentukan adanya suatu zat/antigen yang terdapat dalam sel darah merah. Dalam system ABO yang ditemukan Lansteiner tahnu 1900, golongan darah dibagi:

Gol

Sel Darah Merah

Plasma

A

Antigen A

Antibodi B

B

Antigen B

antibodi A

AB

Antigen A & B

tak ada antibodi

O

Tak ada antigen

Antibodi Anti A & Anti B

Siapa yang menemukan asal muasal golongan darah pada manusia?
Landsteiner adalah orang yang menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam ABO system pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya.
Percobaan dilakukan dengan melakukan reaksi antara sel darah merah dan serum dari donor. Hasilnya adalah dua macam reaksi dan dan satu macam tanpa reaksi. Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau samasekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O.

Lantas, siapa yang menemukan golongan darah AB?
Von Decastello dan Sturli pada tahun 1901 yang menemukan golongan darah AB di mana kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibody.

Apakah Rh/Rhesus Faktor itu? 
Rh Faktor adalah juga semacam sistem golongan darah, dengan melihat ada/tidak adanya antigen Rh di dalam sel darah merahnya.

Apakah ada macam golongan darah lain?
Selain ABO dan Rh, masih ada banyak sistem penggolongan darah menurut antigen yang terdapat dalam sel darah merah antara lain : MWSP, Lutheran, Duffy, Lewis, Kell dan sebagainya.

Berapa kalikah kita boleh menyumbangkan darah?
Sebaiknya secara teratur, maksimal 4-6 kali setahun, atau 2-3 bulan sekali penyumbangan dengan jarak waktu sangat dekat adalah sangat berbahaya karena tidak baik untuk kesehatan.


visite our website : http://www.rsisultanagung.co.id/

0 Comments:

Post a Comment



Visitor Counter

counter
Sejak September 2007

Now Users Online

Visite Our Website : http://www.rsisultanagung.co.id/